Hidup di tanah Pasundan — spesifik sedikit, Jatinangor — kadang buat aku penasaran dengan bahasa yang sering dipakai sama warga lokal. Kalau mau jalan melewati khalayak ramai, kita bilang ‘punten’, supaya orang-orang minggir. Kalau sudah sampai tujuan, kita bilang ‘nuhun’ — ke bapak Gojek sebagai rasa terima kasih. Kalau orang yang bilang terima kasih ke kita? Dibalas ‘sawangsulna’ (ini kultur yang aku dapat ketika ikut KPM sih, haha). Ada sekian banyak kata-kata dari bahasa sunda yang ingin aku pelajari, tapi untuk sekarang aku baru tahu ketiga kata itu saja. Hehehe.
Kalau wilujeng sumping artinya selamat datang, maka wilujeng tepang taun artinya selamat ulang tahun. Cara ngebedah artinya gampang. Wilujeng itu selamat, tepang itu ulang, dan taun… ya… tahun. Simpel, ya? Kenapa nggak happy birthday aja? Atau selamat ulang tahun, terdengar lebih umum. Atau barakallah fii umrik sekalian, biar ada toleransi sesama antar agama? Atau rahajeng wanti warsa? Gimana kalau sugeng ambal warsa? Waduh, banyak juga ucapan ulang tahun, ya? Tapi semuanya sama, kok. Ucapan-ucapan itu dihaturkan kepada sosok yang baru saja bertambah satu tahun terhitung dari tanggal lahirnya. Konsepnya mengulang tahun, sudah pasti.
Berarti, kamu ulang tahun, dong? Wih, keren amat! Satu tahun itu 12 bulan, kurang lebih 52 minggu, 365 hari, 8.760 jam, 525.600 menit. Wah… kayaknya kalau dihitung sampai milisekon berarti satu tahun itu sangat-sangat lama. Menurut kamu sendiri gimana, Pris? Apakah pengulangan satu tahun di tanggal kelahiranmu merupakan jangka waktu yang lama?
Kalau bicara tentang memori, tentang perjalanan hidup, tentang perkembangan kamu dari umur yang kemarin, sepertinya waktu menjadi subjek yang relatif. Kenapa? Karena ada banyak sekali hal yang kamu alami selama waktu berputar sampai nggak kerasa udah satu tahun lagi aja. Kamu yang masuk semester dua dan tiga, kamu mulai disibukkan tugas-tugas dan mata kuliah yang lebih berat dari semester lalu, kamu mulai mencoba masuk unit kegiatan — aku ingat waktu kamu bilang lagi sedih karena nggak diterima di paduan suara… huft — kamu dengan segala macam kemungkinan permulaan lain yang akan kamu hadapi nanti, permulaan baru dengan tantangan baru. Aku harap kamu diberikan kekuatan untuk menjalankan semua yang sudah kamu mulai dengan amanah sampai akhir.
Dari awal, kamu mulai menyusuri tujuan. Bisa dibilang ‘berproses’. Mungkin melelahkan, sekelompok sama teman yang beban waktu nugas. Mungkin melelahkan, punya banyak kesibukan sampai-sampai kamu tidak sempat beristirahat barang seminggu demi dirimu sendiri. Atau sampai kamu sakit, inget nggak? Kamu waktu itu sempat sakit sekali dua kali, aku ikut sedih dengarnya :( Tapi, namanya juga proses. Artinya, dunia dan semesta sedang menempa kamu menjadi seseorang yang lebih baik lagi kedepannya. Oh, mungkin ini juga salah satu cara Tuhan juga untuk memberikan pandangan baru buatmu? Refleksi supaya nanti lebih bijak mengambil suatu keputusan? Kita nggak pernah tahu sih, menurut kamu gimana?
Begitu banyak yang mulai, begitu juga yang diproses, lalu bagaimana dengan akhir? Tentunya kamu punya banyak ‘akhir’ yang aku ingat — kurang lebih sih, hehe — contohnya Marguru Malua. Astaga, aku masih benar-benar stunned sama kamu, sayangku Prissie! Keren sekali kamu! Lalu apa lagi yaa — oh! Finally kamu bisa mendapat seseorang yang baik semenjak your last relationship (kamu tahu pasti siapa yang aku omongin). Super keren! Juga, kamu berhasil menamatkan makalah Hukum Internasional yang rese banget itu! Mungkin menurut kamu biasa aja, tapi buat aku, kamu luar biasa.
Rasanya semua cerita perjalanan kamu kalau dibahas di sini nggak akan cukup + lengkap. Butuh 4 SKS buat kamu ngebahas semuanya dari awal sampai akhir. Tapi ini menandakan bahwa kamu perlu merayakan apa yang sudah kamu lalui selama setahun ini. Setidaknya kamu harus bangga, karena kamu dan Tuhan tahu seberapa besar perjuangan yang kamu kerahkan untuk sampai di tanggal ini lagi, 14 Desember. 20 tahun yang lalu, kamu cuma bayi yang baru lahir. Tarik lagi ke beberapa bulan sebelumnya, kamu cuma gumpalan daging dan darah di perut Bunda. Tapi lihat kamu sekarang. Kamu tahu apa yang aku liat? Aku melihat seorang perempuan cantik dan baik hati, pintar dan penuh tekad, berkarisma walau pemalu sedikit — tapi kalau ketemu teman-temannya bakal jadi yang paling cerewet, pelindung sejati dan setia kawan, full of energy yang kadang saking berapi-apinya harus ditenangkan biar nggak bocor kemana-mana. Kamu dengan segenap keunikan yang buat aku terus-terusan mikir, “Kenapa gue masih temenan sama orang ini ya?”
Sejenak aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, karena sampai hari ini kamu masih diberikan kesempatan oleh-Nya untuk tetap bertahan di kaki kamu sendiri. Untuk tangis yang terasa berat, untuk tawa yang meringankan hati, aku harap dirimu tetap dikelilingi harapan, mimpi, dan kemauan untuk terus maju. Untuk jadi Prissie yang terus berkembang, Prissie yang tetap percaya pada Tuhan Yesus, Prissie yang punya keinginan menjadi individu yang lebih baik. Sisanya sama aja kayak ucapan ulang tahun biasa. Panjang umur, sehat selalu, diberkati Tuhan, semoga yang disemogakan tersemogakan (jujur ini template banget coy tapi maafin aku… hiks).
Ketahuilah bahwa ketika kamu merasa sedih, merasa di bawah dan tak sanggup bangkit, ada aku dan segenap orang-orang yang sayang sama kamu. Ingat bahwa ada kami, yang ikut sedih ketika Prissie sedih. Inget aku ya kalau lagi sedih! Kita cerita-cerita sampai puas, aku bakal dengerin kamu walau wi-fi kosan jeleknya minta ampun. Aku sampai sekarang masih suka pakai resep kamu kalau masak Indomie, loh. Indomie goreng nyemek terus dikasih air sedikit. Aku masih sedih karena stylus pen pemberian kamu aku tinggal di Jakarta. Aku masih suka kepikiran kamu kalau beli McFlurry, karena aku suka yang Milo sedangkan kamu suka Oreo. Aku masih keinget kamu yang ngaku-ngaku ceweknya Chanyeol setiap member EXO itu lewat di timeline Instagram-ku (bejirrrr udah lama banget asli). Aku masih inget gimana kamu yang nggak bisa minum soda sama sekali, dan kamu yang nggak suka kucing padahal aku suka. Aku masih suka scroll foto-foto lama kita kalau lagi kangen banget tapi nggak bisa ngobrol. Karena kita sama-sama sibuk, sama-sama kurang waktu. Tapi aku nggak akan pernah lupa untuk terima kasih ke kamu, yang selalu nyempetin buat telpon aku tiba-tiba. Itu telpon yang tiba-tiba merupakan obat penghilang rindu walau nggak setiap saat bisa aku angkat (lagi-lagi, sibuk… banyak kali acara aku ini). Aku juga seneng kamu yang suka ngepap kalau kamu mau ke kampus, atau ke perpus, atau ke gereja. Pokoknya aku senang kamu selalu inget aku di kala kesibukan kamu.
Aku masih mau ke Ancol sama kamu. Aku masih mau main ke Perpustakaan Cikini sama kamu. Atau ke tempat-tempat yang udah sering kita cobain. Tempat-tempat baru yang belum tentu aku suka tapi kamu suka, atau tempat-tempat baru yang belum tentu kamu suka tapi aku suka, atau dua-duanya. Intinya, aku masih mau spend my time with you. Kalau bisa, di garis kehidupan aku ada sosok kamu yang selalu sama aku. Aku masih mau lulus tepat waktu sama kamu. Selagi kamu nyamperin aku ke Dipatiukur untuk merayakan kelulusan aku, aku bakal ngelakuin hal yang sama ketika kamu lulus. Kerja sebagai corporate woman sama kamu dan kita bakal cerita banyak atau ngegosipin temen kantor di sela-sela brunch cantik di SCBD. Atau nyeblak bareng sama kamu juga nggak masalah. Aku masih mau lihat kamu menikah dan punya suami yang baik + sayang kamu to the fullest, menua sama kamu, hidup di panti jompo sama kamu kalau suatu saat nanti kita sama-sama dibuang sama anak-anak kita yang brengsek — tapi kalau bisa jangan sampai sih — yang penting kita barengan aja. Pokoknya bareng terus sama Prissie!
Demikian, paragraf ini menjadi penutup dari aku, teman kamu yang kadang suka menyebalkan kalau lagi curhat tentang mantan/crush-nya yang udah pasti nggak bakal lanjut tapi tetap aja kamu dengerin sampai muak. Teman yang suka bercanda terus bahkan di keadaan serius — tapi di saat ini, aku mau coba serius sekali aja biar aku ada wibawa dikit waktu ngucapin ulang tahun. Ini penutup dari aku, teman yang selalu beruntung punya kamu di hidup aku, dan selalu punya keinginan untuk nungguin kamu selesai makan di saat makanan aku udah abis 20 menit yang lalu.
Wilujeng Tepang Taun, Prissie!
With love and so much hugs you might get suffocated later,
J.